Sunday, January 12, 2025



Sudah lama rasanya sejak luka kala itu

Kita sudah tidak pernah bertemu -  

Nyatanya aku masih selalu merayu

Karena kali ini, ada rindu yang sukar menemukan kata temu.


Pernah tidak, memiliki rasa yang tak bertuan?

Yang ternyata selalu kupercaya, bahwa itu sebuah anugrah dari Tuhan


Sudah tiga tahun lamanya semenjak sosok itu ada

Dia nyata, namun banyak orang berteriak maya

Dia tampak, walaupun memang sangat berjarak

Lalu, mengapa membahas rasa 

Bila terlihat tidak ada yang berpihak, bahwa dia memang benar ada?


Pada bab ini, ingin memberitahu semesta mengenai seorang yang luar biasa, yang selalu memberi dampak saat raga sudah tak lagi ingin bertahan. Walaupun faham betul, bahwa realitanya dia acuh pada semua yang sudah tertuang penuh. Semenjak itu, aku selalu berpegangan teguh pada kalimat "Allah tidak akan mempertemukanmu dengan sesuatu, kecuali ada hikmah di baliknya."


Kita dua insan yang tanpa ada rencana

Tuhan pertemukan dalam suatu suasana 

Tidak pernah tahu, ternyata yang diluar kendali kita

Selalu ada hal yang sangat luar biasa  


Kita bertukar sapa, tanpa pernah perjumpa

Selalu berinterkasi, walau hanya lewat jemari

Setiap kabar darinya membuatku berpikir - 

Dia hebat, karena dalam seketika membuat lupa 

Bahwa aku sempat mengenal kata luka.

Yang tak henti terbayang kala itu adalah

Mungkin kali ini akan abadi

Mungkin yang kali ini, akan lebih lama lagi 


Bahagia rasanya, memiliki seorang yang dewasa

Yang banyak mengajarkan perihal apa itu sebuah rasa 

Rasa kali ini berbeda, 

Dia hebat, membuatku ingin bertahan lebih lama 

Karena sejatinya, masing - masing dari kita tidak pernah mengenal lebih dalam


Diluar semua itu, meski tak saling jumpa

Potret disetiap kabar yang aku terima 

Selalu menjadi tanda bahwa dia benar nyata 

Dan lagi lagi, 

Dia hebat karena tanpa dia sadari -

Hadirnya, dari sejak awal telah memberiku warna yang berbeda

Adanya dia disetiap hariku, selalu membuat ingin kembali tumbuh dengan warna yang lebih nyata


Ada satu hal yang kembali membuatku lupa 

Ternyata buruk, bila terlalu larut dalam bahagia yang dikira nyata -

Padahal belum sadar bahwa semua ini hanyalah perihal tipu daya 

Semakin jauh, semakin tersadar bahwa semua tanya mengenai dia 

Satu per satu mulai terjawab

Aneh rasanya, ternyata kita lebih jauh

Ternyata aku dan dia sangat berbeda 


Semakin aku tahu tentangnya, membuat kita semakin jarang menyapa

Masing - masing dari kita, bak berlomba siapa yang paling pandai dalam membuat jarak

Anehnya yang menciptakan jarak itu bukan aku, tapi dia

Padahal perihal jarak, dia bisa menyiksa hingga tumbuh rasa sesak.

Setelah terlewati, aku tersadar bahwa dia juga bisa menjadi luka 

Dan benar

Kembali lagi, saat itu, bukan aku pemenangnya, 

Dibalik dari semuanya ada hal lain yang sedari awal tidak dia unjukkan


Sadar kali ini membawaku pada titik lelah

Mungkin sedari awal ini salah

Faktanya, aku kembali kalah, hingga ingin benar - benar menyerah

Namun, setelah semua terbuka aku kembali bergerak, mengabaikan tentang jarak 

Pemikiran ini selalu meminta untuk menetap, satu kali lagi

Dia yang mengawali, namun aku selalu bersikeras ini belum berakhir -

Karena dia belum mengucap kata pergi 

Yang disini menunggu, padahal yang ditunggu, tidak mengharapkan adanya kata temu 

Ada pertanyaan yang entah akan terjawab kapan

Tentang apakah ini rasa atau hanya sekedar fana? 


Yang saat ini ingin dijalani, 

Aku ingin bebas 

Ingin kembali terlepas dari semua rasa yang tak pernah bisa menjadi jelas 

Hingga akhirnya, tak apa, silahkan

Kamu dengan hidupmu, dan aku dengan hidupku

Aku tidak akan memaksa 

Yang ku tahu, sedari awal dia datang dari jauh

Tanpa adanya rasa sungguh

Salahnya saat dia bermodal acuh, aku sambut semua perlakuannya dengan hati yang tangguh

Berharap semuanya akan kembali tumbuh


Malam ini, ketika sang rembulan telah berlalu

Dan hati masih saja bertalu 

Terpikir, kala bahagia denganmu 

Seketika lenyap, bagai rasa yang tak pernah bertuan

Ternyata tak mengapa, meski beribu fajar telah pergi -

Menangisi rasa rindu kala teringat yang lalu, itu wajar terjadi, semoga saja cepat terobati

Namun hidup, harus terus berjalan walaupun dengan hati yang sulit untuk memilih cepat berganti


Dan untuknya, dia harus tahu, bahwa di setiap hari yang aku lewati

Selalu aku titipkan dia pada Tuhan, meski entah bagaimana akhirnya

Yang pasti, setiap doa yang kuminta -

Semoga aku dan dia diberi hal yang terbaik lebih dari apa yang paling baik


Tak mengapa jika kelak memang tidak sesuai dengan harap

Karena ruang ikhlas sudah ku atur, hingga aku bisa lebih siap

Dia, semoga bisa menjadi bahagia dari setiap cerita orang lain 

Dia, semoga menjadi sosok yang jauh lebih baik dari dia yang kemarin

Dan aku, sedang besiap menjadi pribadi yang luar biasa sepertinya 

Hingga bila kelak, Tuhan mengizinkan kita benar bersua -

Aku akan jadi yang lebih dulu menyapa

Dengan rasa yang penuh bahagia, berbagi senyum yang mungkin tak akan pernah bisa dia lupa





Lhagosyiah . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates