Saturday, July 15, 2017


Selamat membaca

                Hari Sabtu kemarin, adalah hari dimana saya pertama kali menginjakkan kaki di lapangan SMA Muhammadiyah Cipanas, juga hari pertama saya masuk sekolah di SMA. Seperti biasanya sebagai murid baru, kemarin saya berperan sebagai peserta di kegiatan Pra MPLS, dan untuk MPLS tiga hari kedepan.
                Pra MPLS baru saja selesai dilaksanakan. Pertama masuk kedalam kelas, saya merasa sangat aneh, sangat berbeda, dan saya merasa sangat asing. Belum lagi, karena siswa dari SMP N 1 Cipanas yang melanjutkan ke SMA Ini hanya berjumlah 9 orang. Itu pun hanya akrab dengan 3 orang saja, selebihnya hanya saling mengenal nama saja.
                Ini adalah sebagian cerita saya dari pengalaman di hari kemarin. Dari tiga hari yang lalu, saya mengajak teman saya Syavina, untuk berangkat bersama. Dan dihari kemarin, mulai dari berangkat sampai pulangpun seperti biasanya kami bersama.
                Untuk pertama kalinya kami masuk gerbang SMA Muhammadiyah berdua, awalnya kami akan menunggu 2 orang teman kami yang lain, tetapi karena kami kaget ketika melihat peserta MPLS yang lain sudah tidak ada di sekitar gerbang, akhirnya kami memberanikan diri untuk masuk kedalam. Disitu, ada kakak kelas yang sudah akrab dengan saya, dan mempersilahkan kami untuk langsung bergabung dengan yang lain yang sedang di absen dikelas atas. Seperti biasa, kami cengengesan dan tertawa sepanjang perjalanan menuju kelas. Dan saat kami mulai memasuki kelas, mungkin sudah manusiawi ketika kami terlambat beberapa menit, yang lain langsung mengalihkan perhatiannya kepada kami, yang saat itu tidak bisa berhenti tertawa.
                Singkat cerita, kami semua diperintah untuk turun menuju lapangan. Dan setelah sampai dilapangan, kami langsung membuat lingkaran besar, dan inilah sesi perkenalan. Dengan memperpadukan dengan permainan yang mungkin tujuannya agar tidak terlalu bosan. Disini sepatu bagian kiri kami dilepas dan disimpan ditengah lingkaran, dan kami harus mengambil satu sepatu yang bukan milik kami, kemudian ketika sepatu kami dipegang oleh orang yang sedang memperkenalkan diri, itu tandanya orang yang harus memperkenalkan diri selanjutnya adalah pemilik sepatu tersebut. Ketika sepatu Syavina-lah yang diambil oleh panitia dan diacungkan pertama, itu artinya dia adalah orang yang memegang nomor pertama untuk berkenalan, dengan memegang mike sambil berputar dihadapan semua peserta juga panitia, dia menyebutkan nama dan asal sekolah. Setelah Syavina selesai, saya adalah orang kedua yang memperkenalkan diri, karena sepatu sayalah yang dipegang oleh Syavina. Dan terus saja bergantian seperti itu, hingga tidak ada lagi yang belum memperkenalkan dirinya.
                Setelah sesi perkenalan selesai kami langsung dibagi kelompok, berhubung jumlah kelompok yang dibuat adalah 10 , jadi peserta dari alumni SCIPSA benar-benar dipecah. Setelah semuanya sudah mendapatkan kelompok, Saya dan Syavina langsung berubah sikap. Yang dari awal kedatangan kami selalu tertawa, dan saat ini kami terdiam tanpa ekspresi. Mengapa begitu ? Jujur, Saya pribadi merasa sangat sulit untuk beradaptasi, terlebih karena yang masuk ke SMA ini mayoritas dari SMP Muhammadiyah. Kami merasa sangat terkalahkan oleh mereka, yang tidak bisa diam karena sangat banyak teman yang lebih dikenal, dibandingkan dengan kami. Kami terdiam seolah kami sangat diasingkan disana, melihat yang lain bercanda dan mengobrol, kami hanya terdiam dan tidak berkicau apapun, karena sekalinya berkicau mungkin seperti saya. Saat anggota kelompok saya meminta untuk dibuatkan yel-yel awalnya mereka terdiam, namun kesal ujungnya ketika semua nadanya diganti oleh mereka, yang menurut saya menjadi lebih sulit dan terdengar loyo. Dari situ, saya benar-benar terdiam dan seperti yang Syavina katakana sesudahnya “Lis, kita cengo ih dipisahin mah”. Kata itu sangat benar menurut saya, yaa karena kami memang seperti itu saat berada dikelompok masing-masing. Memang sikap mereka semua baik tidak ada yang macam-macam atau apapun itu, namun mungkin bagi kami ini berbeda dengan sebelumnya ketika kami di SMP. Atau malah mungkin, kami yang terlalu canggung kepada mereka, atau apapun itu saya tidak tau. Intinya saya sendiri pun terheran-heran dengan sikap saya yang berubah menjadi sangat pendiam bagaikan seseorang yang pemalu, karena pada awalnya ketika saya di SMP sifat saya bukannya pendiam dan pemalu, melainkan jail naudzubillah dan tidak bisa diam.
                Ini adalah hari pertama, mungkin lama-kelamaan saya akan terbiasa dengan sikap mereka yang seperti itu, dan tidak akan merasa terasingkan lagi. Ini yang benar-benar saya sebut dengan tantangan yang luar biasa. Saya sering mengatakan, bahwa” mungkin jika saya masuk SMA Muhammadiyah saya akan mendapatkan tantangan yang waw” , itu bagi saya. Dan ternyata itu sangat benar, dan tantangan waw itu adalah adaptasi. Yaa karena beradaptasi dilingkungan dan orang yang benar-benar baru itu terasa sangat sulit. Namun inilah tantangan, semua ini harus kami selesaikan dengan perlahan. Walaupun sangat sulit, tapi saya yakin bahwa saya dan Syavina mampu menghadapi semuanya, mungkin tidak langsung sekarang. Tapi, jika semua ini dijalani, walaupun awalnya terasa aneh lama-lama kami akan paham bahwa inilah lingkungan kami yang sekarang.
              

               Last, semangat MPLS 3 hari kedepann…. yoo semangat :)

Terimakasih…

Lhagosyiah . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates