Dari Kata #5
Sudah lama rasanya sejak luka kala itu
Kita sudah tidak pernah bertemu -
Nyatanya aku masih selalu merayu
Karena kali ini, ada rindu yang sukar menemukan kata temu.
Pernah tidak, memiliki rasa yang tak bertuan?
Yang ternyata selalu kupercaya, bahwa itu sebuah anugrah dari Tuhan
Sudah tiga tahun lamanya semenjak sosok itu ada
Dia nyata, namun banyak orang berteriak maya
Dia tampak, walaupun memang sangat berjarak
Lalu, mengapa membahas rasa
Bila terlihat tidak ada yang berpihak, bahwa dia memang benar ada?
Pada bab ini, ingin memberitahu semesta mengenai seorang yang luar biasa, yang selalu memberi dampak saat raga sudah tak lagi ingin bertahan. Walaupun faham betul, bahwa realitanya dia acuh pada semua yang sudah tertuang penuh. Semenjak itu, aku selalu berpegangan teguh pada kalimat "Allah tidak akan mempertemukanmu dengan sesuatu, kecuali ada hikmah di baliknya."
Kita dua insan yang tanpa ada rencana
Tuhan pertemukan dalam suatu suasana
Tidak pernah tahu, ternyata yang diluar kendali kita
Selalu ada hal yang sangat luar biasa
Kita bertukar sapa, tanpa pernah perjumpa
Selalu berinterkasi, walau hanya lewat jemari
Setiap kabar darinya membuatku berpikir -
Dia hebat, karena dalam seketika membuat lupa
Bahwa aku sempat mengenal kata luka.
Yang tak henti terbayang kala itu adalah
Mungkin kali ini akan abadi
Mungkin yang kali ini, akan lebih lama lagi
Bahagia rasanya, memiliki seorang yang dewasa
Yang banyak mengajarkan perihal apa itu sebuah rasa
Rasa kali ini berbeda,
Dia hebat, membuatku ingin bertahan lebih lama
Karena sejatinya, masing - masing dari kita tidak pernah mengenal lebih dalam
Diluar semua itu, meski tak saling jumpa
Potret disetiap kabar yang aku terima
Selalu menjadi tanda bahwa dia benar nyata
Dan lagi lagi,
Dia hebat karena tanpa dia sadari -
Hadirnya, dari sejak awal telah memberiku warna yang berbeda
Adanya dia disetiap hariku, selalu membuat ingin kembali tumbuh dengan warna yang lebih nyata
Ada satu hal yang kembali membuatku lupa
Ternyata buruk, bila terlalu larut dalam bahagia yang dikira nyata -
Padahal belum sadar bahwa semua ini hanyalah perihal tipu daya
Semakin jauh, semakin tersadar bahwa semua tanya mengenai dia
Satu per satu mulai terjawab
Aneh rasanya, ternyata kita lebih jauh
Ternyata aku dan dia sangat berbeda
Semakin aku tahu tentangnya, membuat kita semakin jarang menyapa
Masing - masing dari kita, bak berlomba siapa yang paling pandai dalam membuat jarak
Anehnya yang menciptakan jarak itu bukan aku, tapi dia
Padahal perihal jarak, dia bisa menyiksa hingga tumbuh rasa sesak.
Setelah terlewati, aku tersadar bahwa dia juga bisa menjadi luka
Dan benar
Kembali lagi, saat itu, bukan aku pemenangnya,
Dibalik dari semuanya ada hal lain yang sedari awal tidak dia unjukkan
Sadar kali ini membawaku pada titik lelah
Mungkin sedari awal ini salah
Faktanya, aku kembali kalah, hingga ingin benar - benar menyerah
Namun, setelah semua terbuka aku kembali bergerak, mengabaikan tentang jarak
Pemikiran ini selalu meminta untuk menetap, satu kali lagi
Dia yang mengawali, namun aku selalu bersikeras ini belum berakhir -
Karena dia belum mengucap kata pergi
Yang disini menunggu, padahal yang ditunggu, tidak mengharapkan adanya kata temu
Ada pertanyaan yang entah akan terjawab kapan
Tentang apakah ini rasa atau hanya sekedar fana?
Yang saat ini ingin dijalani,
Aku ingin bebas
Ingin kembali terlepas dari semua rasa yang tak pernah bisa menjadi jelas
Hingga akhirnya, tak apa, silahkan
Kamu dengan hidupmu, dan aku dengan hidupku
Aku tidak akan memaksa
Yang ku tahu, sedari awal dia datang dari jauh
Tanpa adanya rasa sungguh
Salahnya saat dia bermodal acuh, aku sambut semua perlakuannya dengan hati yang tangguh
Berharap semuanya akan kembali tumbuh
Malam ini, ketika sang rembulan telah berlalu
Dan hati masih saja bertalu
Terpikir, kala bahagia denganmu
Seketika lenyap, bagai rasa yang tak pernah bertuan
Ternyata tak mengapa, meski beribu fajar telah pergi -
Menangisi rasa rindu kala teringat yang lalu, itu wajar terjadi, semoga saja cepat terobati
Namun hidup, harus terus berjalan walaupun dengan hati yang sulit untuk memilih cepat berganti
Dan untuknya, dia harus tahu, bahwa di setiap hari yang aku lewati
Selalu aku titipkan dia pada Tuhan, meski entah bagaimana akhirnya
Yang pasti, setiap doa yang kuminta -
Semoga aku dan dia diberi hal yang terbaik lebih dari apa yang paling baik
Tak mengapa jika kelak memang tidak sesuai dengan harap
Karena ruang ikhlas sudah ku atur, hingga aku bisa lebih siap
Dia, semoga bisa menjadi bahagia dari setiap cerita orang lain
Dia, semoga menjadi sosok yang jauh lebih baik dari dia yang kemarin
Dan aku, sedang besiap menjadi pribadi yang luar biasa sepertinya
Hingga bila kelak, Tuhan mengizinkan kita benar bersua -
Aku akan jadi yang lebih dulu menyapa
Dengan rasa yang penuh bahagia, berbagi senyum yang mungkin tak akan pernah bisa dia lupa