Saturday, October 30, 2021
Sunday, September 12, 2021
Tentang Cerita #5
Pernah ga ? Kaya ngerasa kalo ternyata kamu adalah manusia yang paling merana ?
Seakan-akan semua masalah tuh ada di kamu. Dan kamu adalah manusia pemegang masalah terberat.
Kadang sampe banyak banget ngeluarin air mata
Atau bahkan kadang sampe buat nangis aja tuh kita udah ga bisa.
Sebenernya, kadang titik awal masalahnya adalah masalah yang sama. Tapi, karena waktu terus berjalan, disaat kamu ngerasa belum menemukan solusi, kamu udah bertemu lagi dengan masalah yang baru.
Mungkin, sebagian orang pernah juga bertemu dengan hal yang memang bisa membuat mereka menjadi seseorang yang memiliki trauma.
Awalnya, aku gatau ini trauma atau hanya sekedar rasa takut biasa. Tapi ada satu orang yang bilang ke aku "kamu punya trauma, dan ini bukan suatu hal yang biasa, kamu harus tau itu". Dan katanya gini "kamu punya memory yang emang bener-bener sulit. Disituasi kamu sekarang, mungkin orang lain gak akan sekuat kamu. Yang kamu harus ingat, trauma itu susah cari obatnya"
Kadang kata-kata kaya gitu bikin aku tenang, tapi di sisi lain aku gak berhenti berfikir, apa dan gimana cara ngedelete hal itu semua dari hidup aku.
Sebenarnya konfliknya ada di satu orang. Aku trauma dengan seseorang, sama seperti manusia lain dia orang baik, namun dia juga bisa menjadi buruk. Dan aku, tau semua tentang buruknya orang itu.
Hari ini, seseorang bilang "kalo kamu kepikiran terus berarti kamu suka sama orang itu". Ternyata benar, yang paham dirimu, yaa hanya dirimu sendiri. Dan karena kalimat itu, aku mengerti, bahwa orang yang memiliki trauma ternyata berbeda dengan orang yang memiliki rasa suka. Ibaratkan begini, aku merasa dalam satu hari ga ada sedikitpun hal yang aku lakuin yang berkaitan dengan orang itu, namun tanpa sengaja di malam hari, tiba-tiba terlintas dipikiran tentang apa yang sudah dia perbuat. Hal yang jijik, kejam, jahat, dan membuatku takut. Saat semua itu terlintas, aku nangis, nangis menggila, benar-benar gila. Dan bahkan ketika langsung melihat orangnya tiba-tiba didepan mata saja aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa, badanku tiba-tiba lemas, pusing, bahkan bisa sampai mengeluarkan keringat dingin. Apa hal itu bisa dimasukkan dalam kategori "berarti kamu suka sama orang itu". Ya memang, terdengarnya itu lebay, mungkin lebih dari lebay. Tapi coba deh kamu jadi aku, saat ini, hal itu menjadi part tersulit dalam hidup aku.
Setelah yang barusan, aku juga mikir. Ternyata, gak semua orang bisa pas banget dijadiin tempat curhat, kadang yang tadinya kita butuh solusi, mereka malah bisa jadi bikin kita tambah down.
Padahal dari dulu, aku gak pernah cerita masalah ke sembarang orang. Tapi, tadinya aku mencoba buat nyari solusi ke orang-orang yang dekat disekitar aku, tapi hasilnya ternyata salah.
Dulu bener-bener sampe bikin notes yang emang keliatan frustasi dan depresi. Bahkan sampe banyak banget bikin kalimat IWTD. Sekarang liat notes itu, aku nangis sekaligus berasa jijik banget, aku sampe segitunya. Nysel banget karena kenapa dulu bisa-bisanya aku harus kenal dengan orang itu. Tapi, mungkin kalo aku gatau hal ini, aku gak kenal dia, bisa jadi aku yang diposisi korban, naudzubillah. Kadang ngerasa beruntung banget jadi aku, karena sekarang bisa bener-bener tau hal yang emang negatif banget buat hidup.
Kadang mikir kaya "kamu jangan pernah ngerasa sendiri", tapi kadang orang-orang disekitar yang malah bikin kita ngerasa sendiri dalam keadaan kaya gini.
Intinya dari kejadian hari ini, aku semakin sadar mungkin solusi dari apa yang aku alami hanya ada pada diri sendiri, tanpa harus mencari kesana kemari.
Mereka yang tau semua hal ini, mungkin hanya bisa memahami tanpa benar-benar mengerti apa yang terjadi.
Dan memang benar, yang perlu aku lakukan sekarang, harus lebih banyak sadar diri, dan mengerti diri sndiri. Lebih ke "jangan pernah egois sama diri sendiri". Sekarang trauma itu ada dan melekat pada hidup aku, mungkin cuman aku yang bisa ngilangin itu semua, atau kalaupun itu gak bisa hilang, seenggaknya aku harus bisa ngontrol semua itu dengan baik.
Aku selalu nyemangatin diri sendiri dengan banyak kalimat namun satu makna. "Tenang aja, hidup gak akan selamanya kaya gini kok". "Gapapa, kadang apa yang kamu planning gak sesuai dengan rencana Allah"
Dan yang harus selalu diingat, namanya hidup, Allah selalu menjadi pengatur skenario terbaik, it will pass. Allah tau yang terbaik buat seluruh hambaNya. Aku selalu minta "YaAllah kuatkan aku, apapun situasinya" dan Allah kasih aku ini, mungkin aku kuat bahkan lebih kuat dari apa yang aku kira selama ini.
Terakhir, benar, kamu gak pernah sendiri. Ada Allah, yang bakal selalu menemani. Mungkin sekarang waktunya kembali lagi ke awal, dimana tempat cerita hanya Allah, diri sendiri, dan tulisan, yang gak akan pernah bikin keadaan menjadi lebih buruk.
Yoo semangattt
Tuesday, August 17, 2021
Dari Kata #4
Nemu satu ayat dalam Al Qur'an yang arti dan makna-nya sekejap
membuat diri ini tersadar, bahwa ternyata
apapun itu sudah diatur dengan sangat rapi dan pasti.
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan, dan
malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis
edarnya” Q.S Yasin ; 40
Terkdang manusia lupa
Bahwa semua yang dipunya
Hanyalah titipanNya
Kita sering kali memaksa pada Sang Pencipta
Agar apa yang kita suka, berbalik suka
Apa yang kita inginkan, agar cepat diberikan
Dan apa yang kita dambakan, agar segera dikabulkan
Padahal, untuk berdoa saja kita masih sering keliru
Bahkan pada Tuhan pun kita masih meragu
Pada nyatanya, kerap kali kita merayu
Dan hanya sekedar merayu, tanpa tahu rasa malu
Egois, tidak sedikit
manusia yang berlaku begitu
Mereka datang pada
Tuhan untuk meminta ini itu
Setelah Tuhan
memberi apa yang di mau
Mereka hilang bagai
hantu
Manusia selalu
disadarkan oleh sebuah rasa yang pahit
Memang, terkadang saat
bahagia datang
Mereka akan lupa pada Tuhan yang memiliki
wewenang
Dan sekejap Dia
akan memberi maklumat
Karena hal itu
hanya berlangsung sangat singkat
Kali ini perihal sebuah rasa
Bukankah itu adalah fitrahnya seorang manusia ?
Kita berhak memilih siapa yang menjadi sosok dalam hidup
Yang pasti jangan memilah yang akan membuat jalanan kita menjadi
redup
Bila seisi dunia telah berpihak
Akhir dari sebuah rasa adalah dia yang mengajak
Bukan hanya untuk sesaat
Namun juga sampai akhir hayat
Di lain sisi, perempuan adalah sebagai yang bimbang dalam
perihal rasa
Mereka bisa memendam, namun ternyata sakit
Mereka juga bisa mengungkap, walau bisa saja berujung pahit
Semua dengan risikonya masing-masing
Yang tidak sedikit membuat pribadi menjadi pusing
Tuesday, March 16, 2021
Dari Kata #3
In advance, thanks for wanting to read.
Memang, buana selalu menyimpan rahasia. Sekalipun tentang mereka yang sudah tidak lagi ada.
Ada sebuah kata yang merisaukan
Bagi mereka yang berusaha ingin melupakan
Dia rindu
Bagian ini diceritakan khusus dariku.
Satu kata yang sederhana
Tapi ternyata bisa menjadi bencana
Dia bisa menjelma sebagai pengingat
Namun, bila terlalu hanyut akan membuat kita cacat
Terkadang dia terlihat seakan semuanya nyata
Padahal dia hanyalah sebuah fana
Yang indahnya sementara
Rindu itu sekadar sebuah angan
Yang berakhir menjadi kenangan
Rindu selalu berselirat dengan pertemuan dan perpisahan
Dan aku selalu menunggu pertemuan tanpa menanti perpisahan
Sebab, perpisahan menciptakan kerinduan.
Aku hanya berperan sebagai manusia awam
Yang selalu merajut bahagia
Namun hingga saat ini, hal itu belum tercipta
Selalu ada pengharapan tentang akan datangnya gembira
Namun apalah daya, bila nyatanya masih menyimpan trauma.
Banyak tegur dari mereka
Perilah trauma yang hanya diri sendiri sebagai penawar
Dan memang benar
Kita harus berdiri
Sadar diri
Jangan sampai menjadi seolah yang paling tersakiti
Yang terlalu nyaman dalam lingkar yang seharusnya diakhiri.
Mungkin terlalu egois
Bila rindu terus-menerus tidak ditepis
Namun bumi terus berotasi
Dan waktu semakin berlari
Aku semakin takut bila rindu terus menghampiri
Karena saat ini, dia selalu mengikuti
Rindu itu berat
Kata orang yang ditinggal pergi ke akhirat
Rindunya mereka itu abadiat.
Rindu itu indah
Kata orang yang sedang dirundung asmara
Namun bila sudah bertemu patah
Semua rindu yang indah berubah jadi pasrah
Membuat gelisah
Hingga membuat hati terbelah
Bagai sebuah kelompang yang kosong terpisah.
Boleh saja kita berguru pada rindu
Dengan sumbu
Untuk memperbaiki hidup kita yang dulu.
Dari Kata #2
Maybe this time it's going to be a little crazy, cause it's about the fear of a seperation.
Besar harap dari setiap penghuni bumi, semoga pergi tidak akan pernah menyisakan rasa nyeri. Dan temu tidak akan diakhiri dengan sendu. Bukankah tiap-tiap dari kita berhak memiliki hidup yang berakhir bahagia ?
Akan selalu ada pertanyaan yang ingin diajukan
Dari seorang insan kepada Tuhan
Kali ini, dari sisi perpisahan.
Kita semua paham betul
Bahwa setiap awalan akan selalu bertemu akhiran
Begitupun dengan pertemuan, yang akan berujung perpisahan
Namun, jangan sampai sebuah perkenalan berakhir dengan sebuah perselisihan.
Dari sebuah pertemuan hingga terciptanya kebersamaan
Perjalanan hidup sungguh terasa memiliki beribu warna.
Ini bukan hanya sekedar tentang dua orang
Pun bukan tentang dua hati yang saling isi
Ini tentang semua makhluk yang mengenal apa itu kata Tinggal.
Masing-masing kita bersama
Saling tertawa dan meratap
Saling bersua juga menatap.
Yang terluka diberi obat
Yang patah diberi semangat
Serta, yang salah akan diberi nasihat.
Semua sadar
Bahwa, akan ada satu masa
Dimana gelak seketika berganti menjadi isak
Banyak yang berpikir,
Bisa jadi ini adalah sebuah akhir
Dari cerita yang direnda dan dirajut bersama.
Mereka sering kali lupa,
Bahwa akhir adalah bagian dari takdir
Dimana kita sudah benar-benar tidak bisa bersama
Walaupun hanya sekedar bersua.
Kita semua takut akan apa itu kata Pergi
Padahal realitanya,
Semua akan berada pada titik meninggal dan ditinggal.
Dan ternyata, benar
Jangan pernah sekali-kali bergantung diri, pada raga lain
Karena hanya akan membuat pribadi semakin lupa diri.
Pada akhirnya, memulai kembali adalah sebuah cara dalam memperbaiki diri.
Tuesday, February 23, 2021
Dari Kata #1
24 Februari 2021, Happy birthday to you, I dunno who's birthday today, but it's okay, may Allah will always give you happiness.
Ada sebuah pengharapan besar dariku, semoga tidak akan ada lagi yang dijadikan umpan olehnya. Walaupun sampai detik ini, aku benar-benar tidak tahu fakta yang sesungguhnya. Yang ku tahu siapapun yang didekati, dia tidak akan pernah bisa pergi.
Dari bab perkenalan, setiap insan akan datang silih berganti
Saling bertukar salam , hingga saling bertukar kabar
Berbagi bahagia, sampai berbagi cua.
Semua orang bersorai, seolah tidak akan pernah ada kata luka.
Tapi terkadang, apa yang terjadi tidak sesuai dengan ekspetasi.
Kita dilahirkan pada tiap-tiap waktu yang berbeda
Kamu, diharimu, dan aku pun begitu
Tidak pernah terpikir disaat kapan kita bertemu
Pun dengan cara bagaimana kita akan berjarak
Hingga satu waktu tiba
Dimana ceria benar-benar berubah menjadi trauma
Senggang berpikir, mungkin ini masih dalam mimpi
Namun tahun semakin berlanjut tanpa henti
Aku benar-benar takut akan sepi
Padahal nyatanya yang lain sungguh tak berarti
Aku semakin bergerak mencari jawaban
Dan berjalan mencari beribu alasan
Namun buana, tak pernah berpihak pada nyata.