Dari Kata #3
In advance, thanks for wanting to read.
Memang, buana selalu menyimpan rahasia. Sekalipun tentang mereka yang sudah tidak lagi ada.
Ada sebuah kata yang merisaukan
Bagi mereka yang berusaha ingin melupakan
Dia rindu
Bagian ini diceritakan khusus dariku.
Satu kata yang sederhana
Tapi ternyata bisa menjadi bencana
Dia bisa menjelma sebagai pengingat
Namun, bila terlalu hanyut akan membuat kita cacat
Terkadang dia terlihat seakan semuanya nyata
Padahal dia hanyalah sebuah fana
Yang indahnya sementara
Rindu itu sekadar sebuah angan
Yang berakhir menjadi kenangan
Rindu selalu berselirat dengan pertemuan dan perpisahan
Dan aku selalu menunggu pertemuan tanpa menanti perpisahan
Sebab, perpisahan menciptakan kerinduan.
Aku hanya berperan sebagai manusia awam
Yang selalu merajut bahagia
Namun hingga saat ini, hal itu belum tercipta
Selalu ada pengharapan tentang akan datangnya gembira
Namun apalah daya, bila nyatanya masih menyimpan trauma.
Banyak tegur dari mereka
Perilah trauma yang hanya diri sendiri sebagai penawar
Dan memang benar
Kita harus berdiri
Sadar diri
Jangan sampai menjadi seolah yang paling tersakiti
Yang terlalu nyaman dalam lingkar yang seharusnya diakhiri.
Mungkin terlalu egois
Bila rindu terus-menerus tidak ditepis
Namun bumi terus berotasi
Dan waktu semakin berlari
Aku semakin takut bila rindu terus menghampiri
Karena saat ini, dia selalu mengikuti
Rindu itu berat
Kata orang yang ditinggal pergi ke akhirat
Rindunya mereka itu abadiat.
Rindu itu indah
Kata orang yang sedang dirundung asmara
Namun bila sudah bertemu patah
Semua rindu yang indah berubah jadi pasrah
Membuat gelisah
Hingga membuat hati terbelah
Bagai sebuah kelompang yang kosong terpisah.
Boleh saja kita berguru pada rindu
Dengan sumbu
Untuk memperbaiki hidup kita yang dulu.
1 komentar:
Masih ada chap. berikutnya nih?
REPLY