Bukan ke-2 tahunnya 29
Selamat membaca :)
Hari ini adalah tanggal 9 juli
2017 pukul 10.00 WIB. Yaitu 1 tahun 6 bulan, atau lebih rincinya 18 bulan, 78 minggu, 545 hari,
13.080 jam, 784.800 menit, dan 31.551.552 detiknya kami ditetapkan sebagai
Pramuka Penggalang Terap SMPN 1 Cipanas angkatan ke-29.
Ini
adalah singkatan cerita kami sebagai
angkatan 29, yang dimulai dari tetesan keringat pertama kami dalam melaksanakan
tugas pertama, hingga tetesan keringat terakhir kami dalam menyelesaikan tugas
terakhir sebagai puncak dari banyaknya kegiatan yang kami selesaikan bersama.
Diawali
dengan rapat pertama di secretariat pramuka. Di rapat pertama ini, yang pertama
kali kami lakukan adalah perkenalan yang walaupun keseluruhan dari kami sudah
kenal, tapi akan lebih afdhol jika perkenalan itu diulangi dengan baik, dan
langsung dilanjutkan dengan membentuk struktur ke-organisaian Dewan Pramuka
Penggalang Angkatan 29, serta menentukan jadwal rapat dan jadwal piket untuk
masing-masing regu yang sebelumnya sudah dibagi menjadi 5 regu piket. Hari demi
hari selalu kami lewati bersama, dan kami masih belum faham dengan sifat kami
masing-masing, akhirnya setelah berjalan secara bersama-sama, kami mulai
mengenal sosok kami masing-masing.
Rapat diadakan setiap hari Selasa dan Kamis,
dihari itu banyak sekali candaan-candaan ringan yang terasa sangat besar
nilainya bagi kami, karena disetiap rapat tidak lengkap rasanya jika tidak
bertemu dengan kata “bercanda”, jadi pasti saja kita melakukan hal tersebut,
baik sebelum ataupun setelah rapat, atau bahkan saat rapat pun bisa jadi kami
bercanda, itu pun bila rapatnya tidak terlalu membahas suatu hal yang penting
dan serius.
Perlu diketahui juga, bahwa
disetiap rapat pada hari Selasa dan Kamis kami tidak didampingi oleh Pembina.
Pembina hanya akan masuk apabila ada yang akan disampaikan saja, selebihnya
Pembina sangat mempercayai sepenuhnya kepada kami. Dan insyaallah sampai
sekarang pun setelah demisioner, kepercayaan itu akan selalu kami jaga. Jadi,
selagi kami bisa, mengapa harus membawa Pembina untuk turun bersama ? Karena
disini, kita yang harus berbepan menjadi seseorang yang mandiri, tidak
mengandalkan Pembina, juga tidak harus membebani kepada Pembina.
Latihan
Pramuka wajib di pangkalan kami diadakan pada hari Jum’at setelah selesai jam
pelajaran terakhir. Jadi, otomatis di hari itulah kami mulai belajar untuk
membina, juga memberi ilmu kepada adik kelas, tentu dihari itu pula kami akan
sering bertemu dengan Pembina. Saat kegiatan berlangsung, Pembina hanya
memantau kerja kami dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan, apakah selesai
dengan baik atau malah sebaliknya. Itu pun tidak selamanya seperti itu,
sesekali Pembina akan turun langsung dan ikut memberikan ilmu. Kegiatan, tidak
selamanya membahas materi dan materi, jadi tidak selamanya kita menulis dan
memahami. Dipertengahan kegiatan, kemi juga telah mempersiapkan permainan yang
berbeda tiap Jum’atnya, baik itu permainan akbar atau permainan ber-regu.
Permainan ini diberikan, karena Pramuka itu tidak selamanya harus membahas dan
memahami materi secara serius, materi yang sudah disampaikan pun harus
dipraktikkan, dan cara agar mempraktikan meteri itu menjadi tidak bosan yaitu
dengan menyatukan serta menghubungkannya dengan sebuah permainan. Setelah
durasi waktu untuk permainan selesai, kita bisa menggunakan sisa waktu dengan
memberikan yel-yel baru, walaupun yel-yel yang diberikan itu dibuat secara dadakan
, tetapi tujuannya agar semuanya puas dan bersemangat, karena namanya juga
manusia pasti ada saja yang merasa kelelahan dan mengantuk saat kegiatan
berlangsung. Dan banyak orang yang
bilang bahwa Pramuka itu adalah sosok yang kreatif, bisa membuat apapun secara
dadakan, jangan sampai itu hanya keluar dari mulut saja ya, segala sesuatu pun
harus dengan bukti nyata, jadi kenapa kita tidak membuktikannya ?. Selesai
kegiatan, tentu kita menutupnya dengan upacara penutupan karena kegiatan pun
diawali dengan upacara pembukaan. Dan setelah itu semua selesai, biasanya kami
berkumpul dilapang atau disekertariat Pramuka bersama Pembina, untuk membahas
dan mengevaluasi kegiatan pada hari Jum’at ini, dan membahas kesalahan agar
tidak terulangi pada kegiatan Jum’at selanjutnya, atau pun pada kegiatan
lainnya.
Selain kegiatan wajib, tentu ada
kegiatan atau acara-acara besar yang kami adakan serta kami ikuti. Baik kami
berperan sebagai panitia, ataupun berperan sebagai peserta. Semua kegiatan
besar itu selalu kami ikuti, dan kami lalui dengan bersama. Pernah suatu hari,
ketika teman kami akan mengikuti suatu kegiatan Pramuka yang sangat
membanggakan sekolah, yang ternyata membutuhkan biaya yang luar biasa. Secara
diam-diam dan tanpa sepengetahuan beliau, kami mulai berdagang makanan ringan
buatan tangan sendiri yang dijual di daerah sekolah, berkeliling mencari
pembeli, dan tidak menyerah ketika dagangan itu masih ada sisa. Setiap hari
kami tidak pernah bolos untuk berdagang, dan setelah hari semakin dekat dengan
hari dimana teman kami akan berangkat, disitulah kami memutuskan untuk berhenti
berdagang dan menghitung keuntungan dari dagangan kami, yang ternyata hasilnya
Alhamdulillah. Keesokan harinya, kami berlari menemui Pembina yang akan ikut
memberangkatkan teman kami, kami menitipkan uang tersebut yang mungkin nilainya
terlihat kecil, tetapi inilah yang bisa kami berikan.
Untuk
ke-solideritasan ? Menurut saya pribadi, kami sangat solider, karena semuanya
kami lakukan bersama. Masalah ? tentu ada, kami adalah manusia yang
berorganisasi, jadi masalah itu akan selalu berdatangan, namun bagaimanakah
cara kita menyelesaikannya ? itulah yang akan menentukan selesai tidaknya
masalah tersebut. Karena sekecil apapun masalahnya, akan menjadi sangat besar
apabila kita menyelesaikannya dengan semena-mena. Saya sangat tidak menyangka,
karena kami sering menemui banyak masalah, tapi mungkin dengan cara
menyelesaikannya secara bersama dan dengan perlahan, semua masalah itu dapat
diatasi dengan waktu yang singkat. Banyak yang bertanya, apakah bila sedang ada
masalah Pembina tahu ? Dan jujur, kami tidak pernah memberitahu masalah apapun kepada Pembina, sekalipun itu
masalah yang sangat besar kami tidak berani untuk mengadu, bahkan sekedar
cerita pun kami hanya bisa memendamnya didepan Pembina. Karena yang kami tahu,
bila Pembina mengetahui masalah kami, bisa jadi itu memperpanjang masalahnya.
Jadi, kami itu organisasi, kami itu tidak sendiri, selesaikanlah masalahnya
dengan bersama, karena masalah itu dibuat oleh kita, jadi selesainya pun harus
oleh kita kembali dan jangan membawa orang yang tidak ada hubungannya dengan
masalah tersebut.
Banyaknya
kegiatan, selalu dihadapi bersama. Hingga tiba harinya dimana kami harus
melantik dan menyerahkan semua tanggung jawab kami kepada generasi selanjutnya,
yaitu angkatan 30. Keringat dan rasa lelah selalu menemani kami dalam membantu
adik-adik kami menghadapi semua tantangannya, namun semua itu terbayar dengan
rasa bahagia bercampur sedih ketika hari H pun datang. Ternyata keringat kami
selama ini tidak sia-sia, walaupun selalu ada kurang dan lebihnya kami sangat
bangga menyerahkan semuanya kepada angkatan 30, yang mudah-mudahan dapat
menjadi lebih baik dari angkatan 29 ini. Kami sangat merasa bahagia bisa
menjadi bagian dari cerita di Pramuka Scipsa sebagai angkatan 29, walaupun saat
ini kami harus meninggalkan semuanya, namun kami tidak akan pernah melupakan
pengalaman apapun yang selalu kami lewati.
Terimakasih…. J
#RainasPramuka2017
#SetiapPramukaAdalahKantorBerita