Saturday, July 8, 2017



Selamat membaca :) 

Hari ini adalah tanggal 9 juli 2017 pukul 10.00 WIB. Yaitu 1 tahun 6 bulan, atau  lebih rincinya 18 bulan, 78 minggu, 545 hari, 13.080 jam, 784.800 menit, dan 31.551.552 detiknya kami ditetapkan sebagai Pramuka Penggalang Terap SMPN 1 Cipanas angkatan ke-29.

                Ini adalah singkatan cerita  kami sebagai angkatan 29, yang dimulai dari tetesan keringat pertama kami dalam melaksanakan tugas pertama, hingga tetesan keringat terakhir kami dalam menyelesaikan tugas terakhir sebagai puncak dari banyaknya kegiatan yang kami selesaikan bersama.  

                Diawali dengan rapat pertama di secretariat pramuka. Di rapat pertama ini, yang pertama kali kami lakukan adalah perkenalan yang walaupun keseluruhan dari kami sudah kenal, tapi akan lebih afdhol jika perkenalan itu diulangi dengan baik, dan langsung dilanjutkan dengan membentuk struktur ke-organisaian Dewan Pramuka Penggalang Angkatan 29, serta menentukan jadwal rapat dan jadwal piket untuk masing-masing regu yang sebelumnya sudah dibagi menjadi 5 regu piket. Hari demi hari selalu kami lewati bersama, dan kami masih belum faham dengan sifat kami masing-masing, akhirnya setelah berjalan secara bersama-sama, kami mulai mengenal sosok kami masing-masing.

 Rapat diadakan setiap hari Selasa dan Kamis, dihari itu banyak sekali candaan-candaan ringan yang terasa sangat besar nilainya bagi kami, karena disetiap rapat tidak lengkap rasanya jika tidak bertemu dengan kata “bercanda”, jadi pasti saja kita melakukan hal tersebut, baik sebelum ataupun setelah rapat, atau bahkan saat rapat pun bisa jadi kami bercanda, itu pun bila rapatnya tidak terlalu membahas suatu hal yang penting dan serius.

                Perlu diketahui juga, bahwa disetiap rapat pada hari Selasa dan Kamis kami tidak didampingi oleh Pembina. Pembina hanya akan masuk apabila ada yang akan disampaikan saja, selebihnya Pembina sangat mempercayai sepenuhnya kepada kami. Dan insyaallah sampai sekarang pun setelah demisioner, kepercayaan itu akan selalu kami jaga. Jadi, selagi kami bisa, mengapa harus membawa Pembina untuk turun bersama ? Karena disini, kita yang harus berbepan menjadi seseorang yang mandiri, tidak mengandalkan Pembina, juga tidak harus membebani kepada Pembina.

                Latihan Pramuka wajib di pangkalan kami diadakan pada hari Jum’at setelah selesai jam pelajaran terakhir. Jadi, otomatis di hari itulah kami mulai belajar untuk membina, juga memberi ilmu kepada adik kelas, tentu dihari itu pula kami akan sering bertemu dengan Pembina. Saat kegiatan berlangsung, Pembina hanya memantau kerja kami dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan, apakah selesai dengan baik atau malah sebaliknya. Itu pun tidak selamanya seperti itu, sesekali Pembina akan turun langsung dan ikut memberikan ilmu. Kegiatan, tidak selamanya membahas materi dan materi, jadi tidak selamanya kita menulis dan memahami. Dipertengahan kegiatan, kemi juga telah mempersiapkan permainan yang berbeda tiap Jum’atnya, baik itu permainan akbar atau permainan ber-regu. Permainan ini diberikan, karena Pramuka itu tidak selamanya harus membahas dan memahami materi secara serius, materi yang sudah disampaikan pun harus dipraktikkan, dan cara agar mempraktikan meteri itu menjadi tidak bosan yaitu dengan menyatukan serta menghubungkannya dengan sebuah permainan. Setelah durasi waktu untuk permainan selesai, kita bisa menggunakan sisa waktu dengan memberikan yel-yel baru, walaupun yel-yel yang diberikan itu dibuat secara dadakan , tetapi tujuannya agar semuanya puas dan bersemangat, karena namanya juga manusia pasti ada saja yang merasa kelelahan dan mengantuk saat kegiatan berlangsung.  Dan banyak orang yang bilang bahwa Pramuka itu adalah sosok yang kreatif, bisa membuat apapun secara dadakan, jangan sampai itu hanya keluar dari mulut saja ya, segala sesuatu pun harus dengan bukti nyata, jadi kenapa kita tidak membuktikannya ?. Selesai kegiatan, tentu kita menutupnya dengan upacara penutupan karena kegiatan pun diawali dengan upacara pembukaan. Dan setelah itu semua selesai, biasanya kami berkumpul dilapang atau disekertariat Pramuka bersama Pembina, untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan pada hari Jum’at ini, dan membahas kesalahan agar tidak terulangi pada kegiatan Jum’at selanjutnya, atau pun pada kegiatan lainnya.

                Selain kegiatan wajib, tentu ada kegiatan atau acara-acara besar yang kami adakan serta kami ikuti. Baik kami berperan sebagai panitia, ataupun berperan sebagai peserta. Semua kegiatan besar itu selalu kami ikuti, dan kami lalui dengan bersama. Pernah suatu hari, ketika teman kami akan mengikuti suatu kegiatan Pramuka yang sangat membanggakan sekolah, yang ternyata membutuhkan biaya yang luar biasa. Secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan beliau, kami mulai berdagang makanan ringan buatan tangan sendiri yang dijual di daerah sekolah, berkeliling mencari pembeli, dan tidak menyerah ketika dagangan itu masih ada sisa. Setiap hari kami tidak pernah bolos untuk berdagang, dan setelah hari semakin dekat dengan hari dimana teman kami akan berangkat, disitulah kami memutuskan untuk berhenti berdagang dan menghitung keuntungan dari dagangan kami, yang ternyata hasilnya Alhamdulillah. Keesokan harinya, kami berlari menemui Pembina yang akan ikut memberangkatkan teman kami, kami menitipkan uang tersebut yang mungkin nilainya terlihat kecil, tetapi inilah yang bisa kami berikan.

                Untuk ke-solideritasan ? Menurut saya pribadi, kami sangat solider, karena semuanya kami lakukan bersama. Masalah ? tentu ada, kami adalah manusia yang berorganisasi, jadi masalah itu akan selalu berdatangan, namun bagaimanakah cara kita menyelesaikannya ? itulah yang akan menentukan selesai tidaknya masalah tersebut. Karena sekecil apapun masalahnya, akan menjadi sangat besar apabila kita menyelesaikannya dengan semena-mena. Saya sangat tidak menyangka, karena kami sering menemui banyak masalah, tapi mungkin dengan cara menyelesaikannya secara bersama dan dengan perlahan, semua masalah itu dapat diatasi dengan waktu yang singkat. Banyak yang bertanya, apakah bila sedang ada masalah Pembina tahu ? Dan jujur, kami tidak pernah memberitahu  masalah apapun kepada Pembina, sekalipun itu masalah yang sangat besar kami tidak berani untuk mengadu, bahkan sekedar cerita pun kami hanya bisa memendamnya didepan Pembina. Karena yang kami tahu, bila Pembina mengetahui masalah kami, bisa jadi itu memperpanjang masalahnya. Jadi, kami itu organisasi, kami itu tidak sendiri, selesaikanlah masalahnya dengan bersama, karena masalah itu dibuat oleh kita, jadi selesainya pun harus oleh kita kembali dan jangan membawa orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah tersebut.

                Banyaknya kegiatan, selalu dihadapi bersama. Hingga tiba harinya dimana kami harus melantik dan menyerahkan semua tanggung jawab kami kepada generasi selanjutnya, yaitu angkatan 30. Keringat dan rasa lelah selalu menemani kami dalam membantu adik-adik kami menghadapi semua tantangannya, namun semua itu terbayar dengan rasa bahagia bercampur sedih ketika hari H pun datang. Ternyata keringat kami selama ini tidak sia-sia, walaupun selalu ada kurang dan lebihnya kami sangat bangga menyerahkan semuanya kepada angkatan 30, yang mudah-mudahan dapat menjadi lebih baik dari angkatan 29 ini. Kami sangat merasa bahagia bisa menjadi bagian dari cerita di Pramuka Scipsa sebagai angkatan 29, walaupun saat ini kami harus meninggalkan semuanya, namun kami tidak akan pernah melupakan pengalaman apapun yang selalu kami lewati.

Terimakasih…. J

#RainasPramuka2017
#SetiapPramukaAdalahKantorBerita
               
















Lhagosyiah . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates