Kali ini mengenai fitrah dari seorang manusia.

Nemu satu ayat dalam Al Qur'an yang arti dan makna-nya sekejap membuat diri ini tersadar,  bahwa ternyata apapun itu sudah diatur dengan sangat rapi dan pasti.

“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya” Q.S Yasin ; 40

 

 

Terkdang manusia lupa

Bahwa semua yang dipunya

Hanyalah titipanNya

 

Kita sering kali memaksa pada Sang Pencipta

Agar apa yang kita suka, berbalik suka

Apa yang kita inginkan, agar cepat diberikan

Dan apa yang kita dambakan, agar segera dikabulkan

 

    Padahal, untuk berdoa saja kita masih sering keliru

    Bahkan pada Tuhan pun kita masih meragu

    Pada nyatanya, kerap kali kita merayu

    Dan hanya sekedar merayu, tanpa tahu rasa malu

 

    Egois, tidak sedikit manusia yang berlaku begitu

    Mereka datang pada Tuhan untuk meminta ini itu

    Setelah Tuhan memberi apa yang di mau

    Mereka hilang bagai hantu

 

Manusia selalu disadarkan oleh sebuah rasa yang pahit

Memang, terkadang saat bahagia datang

Mereka akan lupa pada Tuhan yang memiliki wewenang

Dan sekejap Dia akan memberi maklumat

Karena hal itu hanya berlangsung sangat singkat

 

Kali ini perihal sebuah rasa

Bukankah itu adalah fitrahnya seorang manusia ?

Kita berhak memilih siapa yang menjadi sosok dalam hidup

Yang pasti jangan memilah yang akan membuat jalanan kita menjadi redup

 

Bila seisi dunia telah berpihak

Akhir dari sebuah rasa adalah dia yang mengajak

Bukan hanya untuk sesaat

Namun juga sampai akhir hayat

 

Di lain sisi, perempuan adalah sebagai yang bimbang dalam perihal rasa

Mereka bisa memendam, namun ternyata sakit

Mereka juga bisa mengungkap, walau bisa saja berujung pahit

Semua dengan risikonya masing-masing

Yang tidak sedikit membuat pribadi menjadi pusing